Menguasai Operasi Hitung Campuran Kelas 3 SD: Panduan Lengkap Beserta Contoh Soal dan Pembahasan
Matematika adalah fondasi penting dalam pendidikan anak-anak, dan salah satu konsep kunci yang mulai diperkenalkan pada jenjang Sekolah Dasar kelas 3 adalah operasi hitung campuran. Kemampuan menguasai operasi hitung campuran tidak hanya krusial untuk keberhasilan di pelajaran matematika selanjutnya, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dari menghitung sisa belanja, membagi kue secara adil, hingga merencanakan pesta ulang tahun, semua melibatkan penerapan operasi hitung campuran.
Artikel ini akan membahas secara tuntas tentang operasi hitung campuran untuk siswa kelas 3 SD. Kita akan memahami apa itu operasi hitung campuran, aturan-aturan yang harus diikuti, serta berbagai contoh soal dan pembahasannya yang mudah dipahami. Tujuannya adalah membantu siswa, orang tua, dan guru memiliki panduan lengkap untuk menguasai materi ini.
Apa Itu Operasi Hitung Campuran?
Operasi hitung campuran adalah perhitungan matematika yang melibatkan dua atau lebih jenis operasi hitung dasar dalam satu soal. Operasi hitung dasar yang dimaksud meliputi:
- Penjumlahan (+)
- Pengurangan (-)
- Perkalian (x)
- Pembagian (:)
Misalnya, jika Anda menemukan soal seperti 5 + 3 x 2
atau (10 - 4) : 2
, itu adalah contoh operasi hitung campuran. Tantangannya adalah menentukan operasi mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu agar hasilnya benar.
Aturan Prioritas Operasi Hitung Campuran (KABATAKU)
Untuk memastikan hasil perhitungan yang akurat, ada aturan baku yang harus diikuti. Aturan ini sering disingkat dengan "KABATAKU", yaitu:
- Kurung
- KAli
- BAgi
- TAmbah
- KUrang
Mari kita bedah satu per satu:
-
Operasi dalam Tanda Kurung ( ): Ini adalah prioritas utama. Setiap operasi yang berada di dalam tanda kurung harus diselesaikan terlebih dahulu, tidak peduli jenis operasinya.
- Contoh:
(7 + 3) x 5
. Anda harus menghitung7 + 3
dulu (hasilnya 10), baru kemudian10 x 5
.
- Contoh:
-
Perkalian (x) dan Pembagian (:): Setelah tanda kurung, perkalian dan pembagian memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan penjumlahan dan pengurangan. Jika ada perkalian dan pembagian dalam satu soal tanpa tanda kurung, kerjakan dari kiri ke kanan.
- Contoh:
12 : 3 x 2
. Anda harus menghitung12 : 3
dulu (hasilnya 4), baru kemudian4 x 2
. - Contoh:
5 x 4 : 2
. Anda harus menghitung5 x 4
dulu (hasilnya 20), baru kemudian20 : 2
.
- Contoh:
-
Penjumlahan (+) dan Pengurangan (-): Ini adalah prioritas terakhir. Sama seperti perkalian dan pembagian, jika ada penjumlahan dan pengurangan dalam satu soal tanpa tanda kurung dan tanpa perkalian/pembagian, kerjakan dari kiri ke kanan.
- Contoh:
20 - 5 + 3
. Anda harus menghitung20 - 5
dulu (hasilnya 15), baru kemudian15 + 3
. - Contoh:
10 + 7 - 2
. Anda harus menghitung10 + 7
dulu (hasilnya 17), baru kemudian17 - 2
.
- Contoh:
Penting untuk diingat: Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama (sama kuat), jadi kerjakan dari kiri ke kanan. Begitu pula dengan penjumlahan dan pengurangan (sama kuat), kerjakan dari kiri ke kanan.
Contoh Soal dan Pembahasan
Sekarang, mari kita terapkan aturan KABATAKU melalui berbagai contoh soal. Kita akan mulai dari yang paling sederhana hingga soal cerita yang lebih kompleks.
A. Contoh Soal Tanpa Tanda Kurung
Contoh Soal 1: Penjumlahan dan Pengurangan
Soal: 15 + 7 - 8 = ...
Pembahasan:
- Karena hanya ada penjumlahan dan pengurangan, kerjakan dari kiri ke kanan.
- Langkah 1:
15 + 7 = 22
- Langkah 2:
22 - 8 = 14
- Jadi, 15 + 7 – 8 = 14
Contoh Soal 2: Perkalian dan Pembagian
Soal: 24 : 3 x 2 = ...
Pembahasan:
- Karena hanya ada perkalian dan pembagian, kerjakan dari kiri ke kanan.
- Langkah 1:
24 : 3 = 8
- Langkah 2:
8 x 2 = 16
- Jadi, 24 : 3 x 2 = 16
Contoh Soal 3: Campuran (Perkalian/Pembagian dan Penjumlahan/Pengurangan)
Soal: 5 x 6 + 10 = ...
Pembahasan:
- Menurut aturan KABATAKU, perkalian harus dikerjakan terlebih dahulu daripada penjumlahan.
- Langkah 1:
5 x 6 = 30
(Selesaikan perkalian dulu) - Langkah 2:
30 + 10 = 40
(Kemudian lakukan penjumlahan) - Jadi, 5 x 6 + 10 = 40
Contoh Soal 4: Campuran (Pengurangan dan Pembagian)
Soal: 40 - 15 : 3 = ...
Pembahasan:
- Menurut aturan KABATAKU, pembagian harus dikerjakan terlebih dahulu daripada pengurangan.
- Langkah 1:
15 : 3 = 5
(Selesaikan pembagian dulu) - Langkah 2:
40 - 5 = 35
(Kemudian lakukan pengurangan) - Jadi, 40 – 15 : 3 = 35
Contoh Soal 5: Lebih Kompleks Tanpa Kurung
Soal: 36 : 4 + 7 x 2 = ...
Pembahasan:
- Ada pembagian, penjumlahan, dan perkalian. Pembagian dan perkalian memiliki prioritas lebih tinggi daripada penjumlahan. Kerjakan dari kiri ke kanan untuk operasi yang setara.
- Langkah 1:
36 : 4 = 9
(Selesaikan pembagian di sebelah kiri) - Langkah 2:
7 x 2 = 14
(Selesaikan perkalian) - Langkah 3:
9 + 14 = 23
(Terakhir, lakukan penjumlahan) - Jadi, 36 : 4 + 7 x 2 = 23
B. Contoh Soal Dengan Tanda Kurung
Contoh Soal 6: Tanda Kurung dan Perkalian
Soal: (10 + 5) x 3 = ...
Pembahasan:
- Menurut aturan KABATAKU, operasi dalam tanda kurung harus dikerjakan pertama.
- Langkah 1:
10 + 5 = 15
(Selesaikan operasi dalam kurung) - Langkah 2:
15 x 3 = 45
(Kemudian lakukan perkalian) - Jadi, (10 + 5) x 3 = 45
Contoh Soal 7: Tanda Kurung, Pembagian, dan Penjumlahan
Soal: 60 : (12 - 2) + 7 = ...
Pembahasan:
- Prioritas utama adalah operasi dalam tanda kurung.
- Langkah 1:
12 - 2 = 10
(Selesaikan operasi dalam kurung) - Sekarang soal menjadi:
60 : 10 + 7
- Langkah 2:
60 : 10 = 6
(Pembagian memiliki prioritas lebih tinggi dari penjumlahan) - Langkah 3:
6 + 7 = 13
(Terakhir, lakukan penjumlahan) - Jadi, 60 : (12 – 2) + 7 = 13
C. Contoh Soal Cerita
Soal cerita menguji kemampuan siswa untuk menerjemahkan masalah sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Kuncinya adalah mengidentifikasi operasi yang tepat dan mengikuti aturan prioritas.
Contoh Soal 8: Soal Cerita Sederhana
Soal: Ibu membeli 12 buah jeruk. Kemudian, Ayah membeli lagi 8 buah jeruk. Jika 5 buah jeruk dimakan, berapa sisa jeruk Ibu sekarang?
Pembahasan:
- Identifikasi Operasi:
- Membeli lagi: Penjumlahan (+)
- Dimakan: Pengurangan (-)
- Bentuk Matematika:
12 + 8 - 5
- Penyelesaian:
- Langkah 1:
12 + 8 = 20
(Jumlah jeruk setelah Ayah membeli lagi) - Langkah 2:
20 - 5 = 15
(Sisa jeruk setelah dimakan)
- Langkah 1:
- Jawaban: Sisa jeruk Ibu sekarang adalah 15 buah.
Contoh Soal 9: Soal Cerita dengan Perkalian dan Pengurangan
Soal: Rina mempunyai 3 kotak pensil. Setiap kotak berisi 10 pensil. Jika Rina memberikan 7 pensil kepada adiknya, berapa sisa pensil Rina sekarang?
Pembahasan:
- Identifikasi Operasi:
- 3 kotak, masing-masing 10 pensil: Perkalian (x)
- Memberikan: Pengurangan (-)
- Bentuk Matematika:
(3 x 10) - 7
(Kita bisa menggunakan kurung untuk menunjukkan bahwa total pensil harus dihitung dulu, meskipun perkalian memang didahulukan). - Penyelesaian:
- Langkah 1:
3 x 10 = 30
(Hitung total pensil Rina) - Langkah 2:
30 - 7 = 23
(Kurangi dengan yang diberikan kepada adik)
- Langkah 1:
- Jawaban: Sisa pensil Rina sekarang adalah 23 buah.
Contoh Soal 10: Soal Cerita dengan Pembagian dan Penjumlahan
Soal: Pak Budi memanen 48 buah mangga. Ia membagikan mangga-mangga tersebut kepada 6 tetangganya secara merata. Setelah itu, Pak Budi membeli lagi 10 buah mangga dari pasar. Berapa jumlah mangga Pak Budi sekarang?
Pembahasan:
- Identifikasi Operasi:
- Membagikan secara merata: Pembagian (:)
- Membeli lagi: Penjumlahan (+)
- Bentuk Matematika:
(48 : 6) + 10
-
Penyelesaian:
-
Langkah 1:
48 : 6 = 8
(Jumlah mangga yang diterima setiap tetangga, ini juga berarti berapa sisa mangga Pak Budi setelah dibagi ke tetangga jika aslinya mangga yang dibagikan adalah yang dipanen) -
Koreksi: Soal ini sedikit ambigu. Jika maksudnya "sisa mangga Pak Budi setelah dibagikan", maka
48 - (6 x jumlah mangga per tetangga)
. Namun, umumnya soal seperti ini berarti mangga awal dibagi habis, dan yang ditanya adalah berapa sisa mangga Pak Budi setelah dia membagi dan kemudian membeli lagi. Jika Pak Budi membagikan semua 48 mangga kepada 6 tetangga secara merata, maka sisa mangganya adalah 0. Lalu dia beli lagi 10. Jadi 0 + 10 = 10. -
Re-interpretasi yang lebih masuk akal untuk kelas 3: Pak Budi memanen 48 mangga. Ia menyimpan sebagian untuk dirinya, dan sebagian lagi dibagikan. Jika ia membagikan 6 bagian yang sama dari mangga-mangga tersebut, maka berapa mangga yang ia sisakan untuk diri sendiri ditambah dengan yang dibeli? Ini jadi lebih rumit.
-
Interpretasi paling sederhana dan umum untuk kelas 3: Pak Budi punya 48 mangga. Dia memberikan 6 mangga kepada setiap tetangga, dan dia punya beberapa tetangga. Atau, dia membagi 48 mangga menjadi 6 tumpukan sama besar untuk tetangga. Setelah itu dia membeli 10 mangga lagi. Berapa total mangga yang dia miliki setelah membeli 10 mangga itu?
-
Jika
48 : 6
adalah jumlah mangga yang diterima setiap tetangga (8 buah), dan Pak Budi membagikan seluruh 48 mangga, maka mangga Pak Budi habis (0). Lalu dia membeli 10. Totalnya 10. -
Namun, jika maksudnya adalah "Pak Budi memanen 48 mangga, dan dari jumlah itu, dia memberikan kepada 6 tetangga masing-masing x mangga sehingga total yang diberikan adalah 48 mangga. Setelah itu, Pak Budi membeli lagi 10 mangga". Ini berarti dia membagikan semua 48 mangga, jadi dia tidak punya sisa. Lalu dia membeli 10. Maka jawabannya 10.
-
Mari kita asumsikan interpretasi yang lebih umum untuk soal cerita kelas 3, di mana operasi dilakukan secara berurutan pada "kepemilikan" objek: Pak Budi memiliki 48 mangga. Dia membagi mangga tersebut kepada 6 tetangganya. Ini berarti mangga Pak Budi berkurang karena dibagikan. Mari kita asumsikan yang dibagikan adalah 48 mangga dibagi 6 tetangga, sehingga tiap tetangga mendapat 8 mangga, dan Pak Budi tidak punya sisa mangga lagi. Kemudian dia membeli 10 mangga.
-
Penyelesaian (Interpretasi 1 – Sisa mangga Pak Budi setelah dibagi):
- Langkah 1:
48 : 6 = 8
(Ini adalah jumlah mangga yang diterima setiap tetangga, bukan sisa mangga Pak Budi). - Jika semua 48 mangga dibagikan, maka sisa mangga Pak Budi adalah 0.
- Langkah 2:
0 + 10 = 10
(Pak Budi membeli lagi 10 mangga) - Jawaban (Interpretasi 1): Jumlah mangga Pak Budi sekarang adalah 10 buah.
- Langkah 1:
-
Penyelesaian (Interpretasi 2 – Soal yang lebih masuk akal untuk operasi campuran): Pak Budi memanen 48 mangga. Dia memberikan 6 buah mangga kepada masing-masing dari 3 tetangganya. Berapa sisa mangga Pak Budi?
- Bentuk Matematika:
48 - (6 x 3)
- Langkah 1:
6 x 3 = 18
(Total mangga yang diberikan) - Langkah 2:
48 - 18 = 30
(Sisa mangga Pak Budi) - Jawaban (Interpretasi 2): Sisa mangga Pak Budi adalah 30 buah.
- Bentuk Matematika:
-
-
Catatan Penting untuk Soal Cerita: Soal cerita seringkali membutuhkan pemahaman mendalam tentang konteksnya. Jika ada ambiguitas, penting untuk mengklarifikasi dengan guru atau mencoba interpretasi yang paling logis untuk tingkat kelas tersebut. Untuk tujuan artikel ini, kita akan memilih interpretasi yang memungkinkan penggunaan operasi hitung campuran secara jelas. Mari kita ubah soal agar lebih jelas.
-
Contoh Soal 10 (Revisi): Soal Cerita dengan Perkalian, Pengurangan, dan Penjumlahan
Soal: Sebuah toko kue memiliki 5 kotak donat, dan setiap kotak berisi 12 donat. Sebanyak 25 donat telah terjual. Kemudian, toko itu membuat lagi 15 donat baru. Berapa jumlah donat di toko itu sekarang?
Pembahasan:
- Identifikasi Operasi:
- Total donat awal: Perkalian (x)
- Terjual: Pengurangan (-)
- Membuat lagi: Penjumlahan (+)
- Bentuk Matematika:
(5 x 12) - 25 + 15
- Penyelesaian:
- Langkah 1:
5 x 12 = 60
(Hitung total donat awal di toko) - Sekarang soal menjadi:
60 - 25 + 15
- Langkah 2:
60 - 25 = 35
(Donat yang tersisa setelah terjual, kerjakan dari kiri ke kanan) - Langkah 3:
35 + 15 = 50
(Donat yang ada setelah membuat lagi)
- Langkah 1:
- Jawaban: Jumlah donat di toko itu sekarang adalah 50 buah.
Tips dan Trik untuk Belajar Operasi Hitung Campuran
Menguasai operasi hitung campuran membutuhkan latihan dan pemahaman konsep. Berikut beberapa tips yang bisa membantu siswa:
- Pahami Konsep Dasar: Pastikan siswa benar-benar mengerti apa itu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian secara individu sebelum menggabungkannya.
- Hafalkan Fakta Dasar: Kemampuan mengingat fakta dasar penjumlahan, pengurangan, dan terutama perkalian (tabel perkalian) akan sangat mempercepat proses perhitungan.
- Latihan Rutin: Konsistensi adalah kunci. Kerjakan beberapa soal setiap hari daripada banyak soal hanya sesekali.
- Kerjakan Bertahap: Ajarkan siswa untuk selalu menuliskan langkah-langkah pengerjaan secara berurutan. Ini membantu menghindari kesalahan dan melatih pemikiran sistematis. Gunakan tanda panah atau lingkari operasi yang akan dikerjakan selanjutnya.
- Gunakan Alat Bantu: Untuk pemahaman awal, gunakan benda konkret (kelereng, stik es krim), garis bilangan, atau gambar untuk memvisualisasikan operasi.
- Periksa Kembali Jawaban: Setelah selesai menghitung, biasakan untuk mengecek kembali setiap langkah untuk memastikan tidak ada kesalahan kecil.
- Jangan Takut Salah: Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Dorong siswa untuk belajar dari kesalahan mereka dan tidak menyerah.
- Buat Suasana Belajar Menyenangkan: Gunakan permainan, teka-teki, atau aplikasi edukasi yang interaktif untuk membuat belajar matematika lebih menarik.
Kesimpulan
Operasi hitung campuran adalah gerbang menuju pemahaman matematika yang lebih kompleks. Dengan memahami aturan prioritas (KABATAKU) dan berlatih secara konsisten, siswa kelas 3 SD dapat menguasai materi ini dengan baik. Ingatlah bahwa kesabaran dan dukungan dari orang tua serta guru sangat penting dalam perjalanan belajar mereka. Dengan fondasi yang kuat dalam operasi hitung campuran, siswa akan lebih percaya diri menghadapi tantangan matematika di jenjang pendidikan berikutnya. Teruslah berlatih, dan lihatlah bagaimana kemampuan berhitung anak Anda berkembang pesat!
Leave a Reply